BIMBANG TERHADAP CALON ISTRI YANG JARANG SHOLAT

Bimbang Menimbang Calon Pendamping yang Tidak Menjaga Shalat

Pertanyaan dari hamba Allah

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Saya seorang pemuda yang Insya Allah sebentar lagi berumur 25 th. 
Menggingat hal ini saya berfikir sudah saatnya saya memikirkan tentang pernikahan. Saya saat ini memutuskan Insya Allah tidak ingin berpacaran lagi. saya pernah berpacaran sewaktu SMA dan awal kuliah, tetapi semenjak putus saya beranggapan itu adalah hal sia-sia.

Saya tidak pernah ingin menganggap rendah siapa saja mengenai jodoh, artinya saya masih membuka pintu untuk siapa saja termasuk mantan saya terakhir itu. Tapi saya sudah tekadkan untuk tidak akan pernah berpacaran. Di dalam doa, saya selalu memohon kepada Allah agar diberikan seorang istri yang cantik, baik, bertaqwa dan patuh kepada suaminya dan kami dapat membentuk keluarga yang sakinah.

baca juga : Sosok Khalid Bin Walid

Saya juga memohon kepada Allah apabila saya dekat kembali dengan mantan saya itu, itu karena kehendak dan di jalan yang Allah ridhai (pernikahan), dan apabila memang dia tidak baik, saya memohon agar dicarikan wanita lain yang jauh lebih baik, dan mudahkan saya untuk melupakannya.

Masalahnya sudah hampir 2 tahun saya masih belum bisa melupakannya dan saat ini kami sedang berusaha menjalin komunikasi lagi, saya berfikir ini adalah jawaban dari Allah, yaitu kalau memang Allah berkehendak kami akan bertemu lagi di jalan-Nya (pernikahan). Tetapi ada hal yang terasa berat, yaitu mantan saya tersebut shalatnya tidak terjaga. Dulu sewaktu pacaran sering saya ingatkan dan akhirnya itu juga alasan yang membuat saya putus dulu. Saya berfikir, apabila perintah Allah saja dia tidak dengarkan, bagaimana saya nanti yang hanya makhluk Allah.

Saya bingung apa yang harus saya lakukan, karena disatu sisi, Allah seperti memberikan jalan buat kami, tapi di sisi lain saya belum yakin dengan mantan saya itu karena shalatnya? Suatu saat saya berkeinginan menanyakan secara langsung bagaimana shalat, Puasa dan mengaji dia, apakah pertanyaan itu cukup untuk menjadi alasan menolak atau memulai suatu pernikahan?

Wassalaamu'alaikum wr. wb.

Jawaban

Assalamu 'Alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah bahwa anda menyadari bahwa tidak banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari pacaran. Langkah anda untuk langsung serius mencari pendamping hidup dengan tidak melalui proses pacaran yang berkepanjangan adalah tepat. Dalam Islam memang tidak dikenal proses pacaran dan Islam-pun mengatur juga kriteria dalam memilih pasangan agar kehidupan rumah tangga kelak merupakan kehidupan yang penuh berkah dan memberikan ketentraman lahir dan batin.

Dalam mencari pasangan hidup yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah maka agama merupakan prioritas utama di atas kriteria lainnya. Agama yang dimaksud di sini tidak hanya sekedar dalam segi status dan pengetahuannya namun juga dalam praktek kesehariannya. Nabi senantiasa mengingatkan agar tidak mudah tergiur dengan kecantikan semata sebagaimana sabdanya:

"Janganlah kalian mengawini wanita karena kecantikannya, mungkin kecantikannya itu bisa mencelakakan. dan jangan kamu kawini wanita karena hartanya, mungkin hartanya itu bisa menyombongkannya. Akan tetapi kawinilah mereka karena agamanya, sesungguhnya seorang hamba sahaya yang hitam warna kulitnya tetapi beragama, itu lebih utama." (HR Ibnu Majah, Al-Bazzar dan Al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar)
Kemudian dalam sabdanya yang lain Rasulullah memberikan ciri-ciri dari wanita yang sholehah yang menjadi idaman laki-laki sebagai pendamping hidupnya, yaitu :

"Sebaik-baik wanita ialah yang apabila engkau lihat, dia menggembirakanmu. Apabila engkau perintah, ia taati dan ia senantiasa memelihara dirinya dan hartamu di belakangmu." (HR At-Tabaroni dari Abdullah bin Salam).

Dan anda benar bagaimana mungkin mengharapkan ketaatan dari seseorang yang tidak dapat tunduk kepada Tuhannya. Walaupun kita juga tahu bahwa setiap orang ada prosesnya sehingga seseorang yang bergelimang dosa saat ini bisa jadi bertobat dan menjadi hamba yang sholeh keesokannya. Namun kita juga tak pernah tahu nasib seseorang di kemudian hari, sehingga jika harus memilih maka sebaiknya memilih seseorang yang sudah pasti dan jelas keadaannya hari ini karena akan lebih memperkecil resiko yang diperoleh kelak dan lebih memberikan kepastian.

Jika anda ingin tahu secara baik tentang seseorang jangan hanya bertanya kepada orang yang bersangkutan namun carilah informasi dari lingkungan terdekatnya, misalnya keluarganya atau teman-teman dekatnya. Bahkan dengan siapa seseorang bergaul atau siapa sahabatnya akan bisa menjad indikasi dari kondisi seseorang. Rasulullah sendiri pernah bersabda bahwa jika kamu mau mengetahui tentang seseorang maka lihatlah temannya.

Terakhir saran saya jika anda menghendaki jodoh yang baik maka jadikanlah diri anda baik dulu karena dalam salah satu ayatnya Allah berfirman bahwa wanita yang baik untuk laki-laki yang baik demikian juga sebaliknya. Dan jika keraguan masih ada sebelum mengambil keputusan akhir maka lakukanlah sholat istikharoh agar niat anda dimantapkan oleh Allah dan senantiasa mendapat bimbingan- Nya. 

Wallahu'alam Bishawab.

- BIMBANG TERHADAP CALON ISTRI YANG JARANG SHOLAT

0 comments:

Post a Comment