Seputar Pertanyaan | Bekal Utama Berumah Tangga








Bekal Utama Berumah Tangga

“Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji. apa yang ada dalam hatimu  Allah  Maha Mengetahui isi hati”(Q.S. Ali Imran [3]: 154)

Dalam kaca mata ruhiyah, bersatunya seorang pria dan seorang wanita dalam satu ikatan tali pernikahan, adalah berhimpunnya  dua hati yang memiliki harapan mulia, yakni membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Demikianlah sesungguhnya  yang dikehendaki Allah yang memiliki sifat Rahman dan Rahim, sebagaimana firman-Nya, “Dan diantara bukti-bukti kekuasaan-Nya ialah diciptakan-Nya  untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapatkan ketenangan hati dan dijadikan-Nya rasa kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian  itu menjadi tanda-tanda  kebesaran –Nya bagi orang-orang yang berpikir.”(Q.S. Ar-Ruum  [30]: 21)

Namun, dalam sisi  lain, ternyata ikatan tali pernikahan  itu berarti juga berhimpunnya  dua manusia  yang memiliki aneka sisi perbedaan. Demikian pula halnya manakala dikemudian hari hadir anak-anak di tengah-tengah  mereka. Jenis kelaminnya  saja sudah berbeda, apalagi karakternya, emosinya, keinginannya ,harapannya, sikapnya terhadap sesuatu, dan sebagainya.

Kalaupun sepasang suami istri tampak sering sejalan  dalammenyikapi dan melakukan berbagai hal, itu hampir dapat dipastikan  karena ada upaya dari masing-masingnya untuk rela saling menahan diri serta saling  mengorbankan apa-apa yang potensial bisa memicu perbedaan itu sendiri. Walhasil, lahirlah dalam rumah tangga yang mereka bina perasaan  tenteram,lapang hati , dan cinta kasih.

Itulah pula hikmah dari pernikahan itu sendiri, yakni dikaruniai-Nya mereka nikmat sakinah, mawaddah, warahmah. Titik-titik  perbedaan itu sendiri, sewaktu-waktu bisa muncul ke permukaan, terutama bila diantara mereka sudah tumbuh  keinginan untuk saling memaksakan  kehendak dan enggan saling  menghargai aspirasi masing-masing. Apalagi dan biasanya  kalau semua itu lahir dari karakter dan tingkat emosionalitas  masing-masing. Tidak jarang kita temukan rumah tangga yang hari-harinya  penuh dengan pertengkaran dan kesalahpahaman , sehingga tidak sedikit berakhir  dimeja perceraian.

Inilah justru bagian dari fenomena yang mungkin akan dihadapi oleh setiap pasangan suami istri, sehingga kita butuh  bekal yang efektif untuk menyikapi dan menyiasatinya, agar kemungkinan munculnya potensi konflik semacam ini bisa dihilangkan atau setidak-tidaknya diminimalisasi. Apakah bekal yang harus kita miliki itu ? Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla mengaruniai  kita ilmu yang bermanfaat serta kesanggupan untuk mengamalkannya dengan tepat.

Bersih Hati

Setiap saat ujian dan aneka masalah bukan tidak mungkin akan datang mendera rumah tangga dengan tiba-tiba. Bagaimana seorang suami atau seorang istri  menyikapinya, ternyata tergantung dari satu hal, yakni qalbu !  Terserah kita, apa yang akan kita  lakukan  dengan masalah itu? Mau dibuat rumit, perumitlah. Nanti kita sendiri yang akan melihat dan merasakan buahnya.Namun, mau dibuat sederhana  juga, silakan sederhanakan , nanti kita  pun akan melihat dan merasakan buahnya.

Setiap masalah dalam rumah tangga bisa menjadi rumit dan bisa juga menjadi sederhana,tentu bergantung bagaimana kondisi  hati kita  yang kita miliki, yang akhirnya  membuat kita harus memutuskan langkah bagaimana menyikapinya. Padahal,bagi kita kuncinya hanya satu : sesungguhnya tak ada masalah dengan masalah karena yang menjadi masalah  adalah cara kita yang salah dalam menyikapi masalah.

Oleh sebab itu, hati yang bersih  adalah  bekal utama  keempat yang  harus dimiliki oleh para pelaku rumah tangga, setelah  memiliki bekal ilmu , amal,dan keiklasan. Bersih hati,tidak bisa tidak, akan menjadi senjata  pamungkas dalam menyiasati serumit  dan sesulit apapun masalah yang muncul dalam sebuah keluarga. Adapun buahnya hampir dapat dipastikan adalah rumah tangga yang tenang tenteram, penuh cinta kasih , dan selalu saling mengingatkan dalam hal mendekatkan diri kepada Allah  Azza wa Jalla. Sedangkan rumah tangga yang di dalamnya  banyak disebut nama Allah , banyak dikumandangkan ayat-ayat -Nya, dan mampu menyempurnakan  ikhtiar dalam mencari jalan keluar atas setiap masalah,niscaya akan menjadi keluarga yang sangat dekat dengan pertolongan –Nya dan akan menjadi suri tauladan bagi yang lain.

Subhanallah! Ujian dan masalah rumah tangga memang akan datang setiap saat, suka atau tidak suka. Namun,bagi  suami dan istri yang berhati bersih ,semua itu akan disikapi sebagai  nikmat dari Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Karena, bagaimanapun dibalik setiap ujian dan masalah itu pasti terkandung hikmah yang luar biasa mengesankan, yang akan  semakin meningkatkan,kedewasaan dan kearifan, sekiranya  mampu menyikapi  segalanya dengan tepat , yang hal ini justru lahir dari hati yang bening dan bersih dari segala noktah-noktah kekotoran hawa nafsu.

Ujian dan persoalan hidup yang menimpa justru benar-benar akan membuat kita  semakin merasakan indahnya hidup ini  karena yakin bahwa semua itu merupakan perangkat kasih sayang  Allah, yang membuat sebuah rumah tangga tampak semakin bermutu. Tidak usah heran, sehebat apapun kesulitan  hidup yang menimpa, sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam.

Tidak usah heran, sehebat apa pun kesulitan hidup yang menimpa , sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam. Tidak akan pernah terguncang meski ombak dan badai saling menerjang. Pun laksana karang yang tegak tegar, yang tak akan pernah bergeser saat dihantam gelombang sedahsyat apapun. Sekali-kali tidak akan terbersit rasa putus asa ataupun keluh kesah berkepanjangan.

Memang, betapa luar biasa para penghuni rumah tangga yang memiliki hati yang bersih. Nikmat datang tak akan pernah membuatnya lalai dari bersyukur. Andai pun musibah yang menerjang, ia akan mampu menegndalikan kayuh bahtera dengan tenang. Subhanalloh, sungguh teramat menegesankan. Wallahu a’lam Bisshowab (and)



0 comments:

Post a Comment